PENTINGNYA PENAMPILAN DALAM KARIER


Pentingnya Penampilan dalam Karir

Disesuaikan dengan Kepentingan Pekerjaan
            Penampilan adalah bagian dari gambaran atau cermin dari kepribadian seseorang. Maka ketika seseorang berpenampilan rapi dalam berpakaian, hal tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut menaruh perhatian dengan dirinya.
“Sementara itu berpakaian dalam penampilan bekerja tidaklah harus mewah atau berlebihan. Namun, disesuaikan dengan kondisi ruang kerja dan lingkungan dia bekerja,” ujar Adelina Situmorang, HRD Manager Panbil Industrial Estate.
Di dunia hiburan sendiri, menurutnya, kebanyakan orang berpakaian kerja di dalam kantornya dengan tidak terlalu mengikuti aturan atau cara berpakaian kerja pada umumnya. Namun, mereka lebih ke fashionable atau mengikuti mode yang sedang in karena memang seperti itulah ritme dunianya.
Sementara itu bagi karyawan atau karyawati de ngan jabatan di perusahaan terutama yang selalu berhadapan dengan customer atau pelanggan, tentu sangat mengutamakan penampilan. Misalnya saja profesi seperti customer service, teller, kasir untuk di bank. Lain halnya jika bekerja di bidang developer dan properti, penampilan yang harus diperhatikan adalah bagian sales dan marketing serta public relations. 
Berbeda lagi di perhotelan, yang perlu diperhatikan adalah pada bagian receptionist, food and beverage, bartender, house keeper dan bahkan chef sekalipun yang terkadang keluar dari ruang kerjanya yaitu dapur dan akan terlihat langsung oleh tamu.
“Pada beberapa jabatan di back office meskipun tidak langsung terkait dan tidak terlalu sering berhadapan dengan orang namun perlu juga dijaga penampilan atau cara berpakaian yang rapi. Seperti para executive dan manager di accounting, finance, atau bagian SDM. Karena sewaktu-waktu, mereka akan bertemu dengan relasi,” terang Adel.
Jadi pada prinsipnya sebenarnya dalam profesi apapun sebenarnya penampilan perlu diperhatikan menurut kepentingan pekerjaannya. Misalnya, seorang chef yang berpakaiannya agak kurang rapi, tentu tamu-tamu hotel akan mengimaginasikan bahwa makanan yang dimasaknya pun kurang terjamin kebersihannya.
Kemudian seorang karyawan atau bahkan pimpinan yang kurang rapi secara tidak langsung mencerminkan image atau gambaran keadaan perusahaan tersebut. Oleh karena itu pada perusahaan-perusahaan besar untuk membentuk image yang positif pada perusahaan tersebut, maka diberikan seragam pakaian kerja untuk karyawan supaya terjadi keseragaman antar karyawan. Hal ini juga untuk menghindari adanya perbedaan / status sosial.
“Namun demikian tidaklah dapat dikatakan bahwa penampilan di kantor berpengaruh langsung kepada karir. Karena, yang berpengaruh langsung terhadap karir lebih berkaitan dengan performance kerja dan adanya kesempatan,” lanjut Adel.
Kecuali di dunia hiburan, seorang entertaint tentu harus terus memperhatikan penampilannya di atas pentas dan di hadapan public karena ia menjadi public figure. Hal ini yang mungkin bisa dikatakan ada kaitannya dengan karir entertaint tersebut. Walaupun, tidak sepenuhnya demikian. (ika)
Hindari Baju yang Menyolok 
            Kesan pertama saat melamar kerja biasanya berpengaruh terhadap kelanjutan si pelamar, apakah selanjutnya ia akan diterima ataukah tidak. Bisa jadi meskipun kualitas si eplamar memenuhi syarat, akan tetapi karena adanya penampilan yang dirasa kurang, maka ia pun bisa tergeser oleh orang lain yang dianggap lebih sempurna.
            Untuk itu ada baiknya, perhatikan juga cara berpakaian ketika sedang melamar pekerjaan dan interview di perkantoran. Saran dari adel, cara berpakaian yang harus diperhatikan adalah kenakan pakaian yang membuat kita nyaman.
Sebaiknya, kenakan juga busana yang berkerah dan pilihan warna-warna cerah namun soft atau netral dengan warna yang tidak menyolok. Usahakan juga tidak bermotif kembang-kembang dalam ukuran besar.
Selain itu, sebaiknya cari model baju yang tidak ribet atau tidak terlalu banyak model. Hindari baju yang berenda-renda atau berlipit-lipit sehingga tidak berkesan penuh karena juga akan mempersulit gerak atau langkah kita.
“Cari motif yang polos atau motif garis-garis halus juga bisa digunakan. Jangan terlalu banyak aksesoris dan pakailah sepatu dengan hak yang  tidak terlalu tinggi,” saran dari Adel.
Untuk pelamar pria sama halnya dengan wanita, pilihlah kemeja warna-warna cerah yang soft atau netral dan bisa saja dengan motif garis-garis tipis. Sebaiknya gunakan lengan panjang agak tampak rapi dan celana hitam yang netral. Kenakan sepatu untuk bekerja atau resmi dan bukan sepatu kets atau  sportif . Pilihlah warna hitam yang netral untuk semua baju.
“Jika ingin menggunakan celana warna coklat atau krem juga boleh. Yang penting disesuaikan dengan warna kemejanya supaya senada dan tidak mencolok. Dengan penampilan yang good looking kita sudah satu langkah memberikan  kesan yang impresif bagi yang menginterview kita,” ujar Adel. (ika)
Kiat menjaga penampilan di pekerjaan ala Adel:
-Rencanakan pakaian yang akan kita kenakan pada hari kita akan bekerja, setrika dengan rapi atau tidak terburu-buru memilih pada hari itu. Karena jika kita mengenakan pakaian seadanya, asal-asalan, dan tidak dipersiapkan sebelumnya akan berkesan tidak ada kesiapan untuk bekerja atau tidak sungguh-sungguh.
-Usahakan pakaian yang kita kenakan tidak dipakai lebih dari 1 kali dalam seminggu karena mungkin akan kotor, berbau, dan kurang sedap dipandang jika mengenakan pakaian yang sama terus menerus.
-Rencanakan budget untuk membeli pakaian kerja sedikitnya sebulan sekali sehingga kita tampak fresh dan memengaruhi semangat dalam bekerja.
-Kenakan pakaian kerja baik dari segi motif, corak, warna, dan model.
-Sebaiknya cuci pakaian kerja kita setiap kali setelah dipakai sehingga selalu tampak bersih dan wangi.
-Gunangan parfum atau pewangi dengan aroma yang tidak menyolok
-Dandan yang soft atau untuk siang hari agar penampilan berkesan lebih cerah. (ika)

1 komentar:

  1. penampilan ternyata memiliki peran penting ya, karena penampilan itu representasi dari diri kita. btw artikelnya makasi banyak yah!

    BalasHapus