CARA MENETUKAN PPH PASAL 21


CARA MENENTUKAN PENGHASILAN KENA PAJAK

ž  PKP = Total Penghasilan Bruto – Pengeluaran Biaya-PTKP x tarif pph pasal 17

Tarif PPh pasal 17 :

Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,00
5%
Di atas Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 250.000.000,00
15%
Di atas Rp 250.000.000,00 s.d. Rp 500.000.000,00
25%
Di atas Rp 500.000.000,00
30%

 PTKP (penghasilan tidak kena pajak )
UU No. 36/2008
(MULAI 2009)
a. Untuk diri pegawai
Rp. 15.840,000,00
b.Tambahan untuk pegawai yang kawin
Rp.  1.320..000,00
c. Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang
Rp.  1.320.000,00

v Dalam hal karyawati kawin, PTKP yang dikurangkan adalah hanya untuk dirinya sendiri, dan dalam hal tidak kawin pengurangan PTKP selain untuk dirinya sendiri ditambah dengan PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya
v Bagi karyawati kawin yang menunjukkan keterangan tertulis dari Pemerintah Daerah setempat (serendah-rendahnya kecamatan) bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan, diberikan tambahan PTKP sejumlah Rp 1.320.000,00  setahun atau Rp 120.000,00  sebulan dan ditambah PTKP untuk keluarganya
v Besarnya PTKP ditentukan berdasarkan keadaan pada awal tahun takwim. Adapun bagi pegawai yang baru datang dan menetap di Indonesia dalam bagian tahun takwim, besarnya PTKP tersebut dihitung berdasarkan keadaan pada awal bulan dari bagian tahun takwim yang bersangkutan.

PENGELUARAN BIAYA :
Biaya jabatan= biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sebesar 5% dari penghasilan bruto dengan jumlah maksimum yang diperkenankan sejumlah Rp 6.000.000,00 setahun atau Rp 500.000,00  sebulan.
Contoh 1
Penghasilan Bruto sebulan                                  =  Rp. 8.000.000,00
Biaya Jabatan 5% x  8.000.000,00                       =  Rp.    400.000,00 -
            Penghasilan Neto sebulan                       =  Rp. 7.600.000,00

Contoh 2
Penghasilan Bruto sebulan                                  =  Rp.12.000.000,00
Biaya Jabatan 5% x 12.000.000,00 = 600.000,00
                                    Maksimal                       =  Rp.     500.000,00 -
            Penghasilan Neto sebulan                       =  Rp.11.500.000,00

CONTOH :
ž  Sudiro bekerja pada Perusahaan PT Maju Bersama dengan memperoleh gaji sebulan Rp. 2.650.000,- dan membayar iuran pensiun Rp. 25.000,-. Sudiro menikah tetapi belum punya anak. Berapkah pajak terutang yang dikenakan pada Sudiro?
JAWAB :
ž  Gaji sebulan                                                                  Rp. 2.650.000,-
ž  Pengurangan :
- biaya jabatan 5% x Rp. 2.650.000,-       Rp.   132.500,-  
- iuran pensiun                                       Rp.     25.000,-             
            JUMLAH PENGURANGAN                                    (Rp.     157.500,-)
Penghasilan neto sebulan                                                Rp.   2. 492.500,-
Penghasilan neto setahun :
12 x Rp. 2.492.500,-                                                       Rp. 29.910.000,-
ž   MENGHITUNG PTKP (PENGHASIAN TIDAK KENA PAJAK)
(k-0) Artinya kawin tidak punya anak
- untuk WP sendiri                      Rp. 15.840.000,-           
            - tambahan WP
               Kawin                                                Rp. 1.320.000,- 
JUMLAH PTKP                                                    (Rp. 17.160.000,-)
                Penghasilan Kena Pajak Setahun                                 Rp. 12.750.000,-
PPH Pasal 21 Terutang setahun :
            5 % x Rp. 12.750.000,-   =  Rp. 637.500,-
            PPH pasal 21 sebulan :
            Rp. 637.500 : 12   =  Rp. 53.125,-

LATIHAN :
  1. Sudiran bekerja pada Perusahaan PT Maju Bersama dengan memperoleh gaji sebulan Rp. 5.000.000,-. Membayar iuran pensiun Rp. 100.000,-. Sudiro sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Berapakah PPH terutang Sudiro?
  2. Nurah Rai bekerja pada PT Bintang Abadi sebagai pegawai tetap sejak 1 September 2005. Ngurah menikah punya anak 4. gaji sebulan Rp. 6.000.000,-. Membayar iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp. 25.000,-. Berapakah PPH yang harus dibayar tahun 2005.
KERJAKAN SECARA BERDISKUSI !

BIAYA, BEP DAN HARGA JUAL PRODUK


B I A Y A


A.      Pengertian
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

B.       Macam-Macam Penggolongan Biaya
1.      Penggolongan biaya berdasarkan fungsi perusahaan
a.  Biaya produksi
Adalah biaya yang terjadi dalam departemen produksi yaitu keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk memproduksi barang. Biaya produksi terdiri dari :
-          Biaya bahan baku
-          Biaya tenaga kerja langsung
-          Biaya overhead pabrik ( penyusutan pabrik, biaya listrik & air, gaji mandor, biaya pemeliharaan, biaya bahan penolong dan lain-lain yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan proses produksi tetapi dibutuhkan)
Biaya bahan baku ditambah dengan biaya tenaga kerja disebut Prime cost. Sedangkan biaya tenaga kerja ditambah biaya overhead disebut convertion cost.
b. Biaya administrasi
Adalah biaya yang meliputi kegiatan seluruh bagian perusahaan di antaranya; gaji pegawai kantor, sewa kantor, biaya penyusutan peralatan kantor dan gedung kantor) . atau biaya yang dikeluarkan diluar biaya produksi dan pemasaran.
c.  Biaya penjualan
Adalah biaya yang berkaitan dengan penjualan barang , misalnya gaji bagian penjualan, sewa ruang penjualan, biaya iklan, biaya pengiriman dsb.

2.      Penggolongan biaya berdasarkan hubungan biaya dengan hasil produksi
a.       Biaya langsung
Adalah biaya yang berhubungan  langsung dengan proses kegiatan hasil produksi.
Contoh :
b.      Biaya tidak langsung
Adalah biaya yang tidak berhubungan dengan hasil produksi tertentu.
Contoh :

3.      Penggolongan biaya bersadarkan sifatnya
a.       Biaya tetap (constant)
Adalah biaya yang besarnya relatif tetap, tanpa dipengaruhi oleh volume produksi.
Contoh :

b.      Biaya berubah-ubah (variable )
adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan dengan perubahan kegiatan perusahaan. Semakin tinggi volume produksi maka semakin tinggi biaya variable yang dikeluarkan. Begitu pula sebaliknya.
Contoh :

Sifat-sifat biaya variabel :
1.      Besarnya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan perusahaan. Perubahan ini dapat dibagi menjadi :

a.       Proporsional

b.      Progresif

c.       Degresif

2.      Biaya variabel mudah digunakan oleh bagian-bagian perusahaan yang bersangkutan

BREAK  EVEN POINT (BEP)

Break Even Point (Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul sama dengan total penjualan yang diperoleh, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian.
1.      Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point :

                 Total Fixed Cost
_________________________________
Harga jual per unit dikurangi variable cost

Contoh :
Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200.000,-
Variable cost    Rp.5.000 / unit
Harga jual   Rp. 10.000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah

Rp.200.000
__________  =  40 unit
10.000 – 5.000
Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 41, maka toko itu mulai memperoleh keuntungan.

2.      Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :

                   Total Fixed Cost
__________________________________   x  Harga jual / unit
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah :

Rp.200.000
__________  x Rp.10.000 = Rp.400.000,-
10.000 – 5.000



MENGHITUNG LABA/RUGI USAHA

Contoh soal :
PT Sutedja Makmur di Bndung memproduksi 100.000 unit dan membutuhkan biaya total Rp. 128.000.000,00. Biaya per unit adalah Rp. 1.280,00 ; biaya variable Rp. 800,00 dan biaya tetap Rp. 480,00. Adapun harga jualnya adalah Rp. 2.000,00 per unit. PT Sutedja Makmur pada tahun lalu memproduksi sebanyak 90.000 unit barang. Akan tetapi karena terjadi perubahan pasar, tahun ini perusahaan hanya memproduksi dan laku terjual sebanyak 20.000 unit barang saja.
Ditanyakan : dari data di atas coba perhitungkan laba/ruginya !

Jawab :
Produksi tahun lalu :
Hasil penjualan              (90.000 x Rp. 2.000,00)                                              Rp. 180.000.000,00
Biaya variable                (90.000 x Rp. 800,00)             Rp. 72.000.000,00     
Biaya tetap                    (100.000 x Rp. 480,00)           Rp. 48.000.000,00      (Rp. 120.000.000,00)
               Laba perusahaan                                                                                Rp. 60.000.000,00
Keterangan :
Laba = Rp. 180.000.000,00 – (Rp. 72.000.000,00 + Rp. 48.000.000,00) = Rp. 60.000.000,00
Produksi tahun sekarang :
Hasil penjualan              (Rp. 20.000,00 x Rp. 2.000,00)          = Rp. 40.000.000,00
Biaya variable                (Rp. 20.000,00 x Rp. 800,00)             = (Rp. 16.000.000,00)
Biaya tetap                    (Rp. 100.000,00 x Rp. 480,00)           = (Rp. 48.000.000,00)
               Rugi Perusahaan                                                                                   Rp. 24.000.000,00
            Ternyata dengan penjualan 90.000 unit barang, tahun lalu diperoleh laba sebesar Rp. 60.000.000,00. Tetapi ternyata tahun ini, dengan penjualan 20.000 unit barang saja perusahaan menderita kerugian Rp. 24.000.000,00 padahal penjualan barang lebih tinggi dari biayanya. Dari contoh di atas sangat jelas bahwa besarnya barang harga per unirtnya tidak selallu menghasilkan laba.


MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK


Contoh soal :
CV ATESUNA di Bandung pada tahun 2003 membuat 200 pasang sepatu dengan biaya Rp. 4.000.000,00 dan upahnya sebesar Rp, 1.000.000,00. Untuk biayua tak langsung dibayar Rp. 900.000,00. Pada tanggal 10 Maret 2004 telah dibuat sepasang sepatu dengan harga bahan Rp. 1.800,00  dan  upahnya sebesar Rp. 1.200,00. Adapun tambahan untuk penutup biaya tak langsung ditetapkan dengan persen dari jumlah biaya tak langsung.
CV Atesuna menghendaki laba sebesar 30% dari harga pokok. Sekarang coba jitung harga jual untuk sepasang sepatu tersebut !

Jawab :
Bahan                                      Rp. 4.000.000,00
Upah                                       Rp. 1.000.000,00
Jumlah biaya langsung            Rp. 5.000.000,00
Biaya tak langsung                  Rp.    900.000,00
Jadi % biaya tak langsung       Rp.    900.000,00   x 100%  = 18%
                                                Rp. 5.000.000,00

Harga bahan sepatu                                         Rp. 1.800,00
Upah pembuatan sepatu                                  Rp. 1.200,00
            Jumlah biaya langsung                        Rp. 3.000,00
Tambahan untuk biaya tak langsung 18%      Rp.    540,00
            Harga pokok sepasang sepatu             Rp. 3.540,00
            Laba 30%                                            Rp. 1.062,00
Harga jual sepasang sepatu              Rp. 4.602,00


STRATEGI MENETAPKAN HARGA JUAL

Harga Jual = Harga beli + biaya eksploitasi + laba yang diharapkan

A.      Perkiraan keuntungan
B.       Harga perolehan barang
1.    Harga beli
2.    Biaya angkut dan biaya asuransi
C.       Biaya pemeliharaan barang
D.      Biaya lain-lain

Contoh soal :
CV Rhenaldi di Bandung membeli 6000 kg beras @ Rp. 2.500,00. Ongkos pengirimaan Rp. 150.000,00, biaya promosi dan biaya pemeliharaan adalah sebesar Rp. 350.000,00. Ditanyakan berapakah harga jual beras per kg nya?
Perhitungannya :
Harga beli beras 6000 kg @Rp. 2.500,00                                    Rp. 15.000.000,00
Biaya-biaya :
Ongkos pengiriman                      Rp. 150.000,00
Biaya lain-lain                              Rp. 350.000,00                       Rp.       500.000,00
     Harga Pokok Pembelian beras                                                Rp.  15.500.000,00
     Laba yang diharapkan                                                             Rp.    2.500.000,00
     Harga Jual beras                                                                      Rp.  18.000.000,00

Harga beras per kg = Rp. 18.000.000,00             = Rp. Rp. 3.000,00
                                       6000 Kg

PENTINGNYA PENAMPILAN DALAM KARIER


Pentingnya Penampilan dalam Karir

Disesuaikan dengan Kepentingan Pekerjaan
            Penampilan adalah bagian dari gambaran atau cermin dari kepribadian seseorang. Maka ketika seseorang berpenampilan rapi dalam berpakaian, hal tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut menaruh perhatian dengan dirinya.
“Sementara itu berpakaian dalam penampilan bekerja tidaklah harus mewah atau berlebihan. Namun, disesuaikan dengan kondisi ruang kerja dan lingkungan dia bekerja,” ujar Adelina Situmorang, HRD Manager Panbil Industrial Estate.
Di dunia hiburan sendiri, menurutnya, kebanyakan orang berpakaian kerja di dalam kantornya dengan tidak terlalu mengikuti aturan atau cara berpakaian kerja pada umumnya. Namun, mereka lebih ke fashionable atau mengikuti mode yang sedang in karena memang seperti itulah ritme dunianya.
Sementara itu bagi karyawan atau karyawati de ngan jabatan di perusahaan terutama yang selalu berhadapan dengan customer atau pelanggan, tentu sangat mengutamakan penampilan. Misalnya saja profesi seperti customer service, teller, kasir untuk di bank. Lain halnya jika bekerja di bidang developer dan properti, penampilan yang harus diperhatikan adalah bagian sales dan marketing serta public relations. 
Berbeda lagi di perhotelan, yang perlu diperhatikan adalah pada bagian receptionist, food and beverage, bartender, house keeper dan bahkan chef sekalipun yang terkadang keluar dari ruang kerjanya yaitu dapur dan akan terlihat langsung oleh tamu.
“Pada beberapa jabatan di back office meskipun tidak langsung terkait dan tidak terlalu sering berhadapan dengan orang namun perlu juga dijaga penampilan atau cara berpakaian yang rapi. Seperti para executive dan manager di accounting, finance, atau bagian SDM. Karena sewaktu-waktu, mereka akan bertemu dengan relasi,” terang Adel.
Jadi pada prinsipnya sebenarnya dalam profesi apapun sebenarnya penampilan perlu diperhatikan menurut kepentingan pekerjaannya. Misalnya, seorang chef yang berpakaiannya agak kurang rapi, tentu tamu-tamu hotel akan mengimaginasikan bahwa makanan yang dimasaknya pun kurang terjamin kebersihannya.
Kemudian seorang karyawan atau bahkan pimpinan yang kurang rapi secara tidak langsung mencerminkan image atau gambaran keadaan perusahaan tersebut. Oleh karena itu pada perusahaan-perusahaan besar untuk membentuk image yang positif pada perusahaan tersebut, maka diberikan seragam pakaian kerja untuk karyawan supaya terjadi keseragaman antar karyawan. Hal ini juga untuk menghindari adanya perbedaan / status sosial.
“Namun demikian tidaklah dapat dikatakan bahwa penampilan di kantor berpengaruh langsung kepada karir. Karena, yang berpengaruh langsung terhadap karir lebih berkaitan dengan performance kerja dan adanya kesempatan,” lanjut Adel.
Kecuali di dunia hiburan, seorang entertaint tentu harus terus memperhatikan penampilannya di atas pentas dan di hadapan public karena ia menjadi public figure. Hal ini yang mungkin bisa dikatakan ada kaitannya dengan karir entertaint tersebut. Walaupun, tidak sepenuhnya demikian. (ika)
Hindari Baju yang Menyolok 
            Kesan pertama saat melamar kerja biasanya berpengaruh terhadap kelanjutan si pelamar, apakah selanjutnya ia akan diterima ataukah tidak. Bisa jadi meskipun kualitas si eplamar memenuhi syarat, akan tetapi karena adanya penampilan yang dirasa kurang, maka ia pun bisa tergeser oleh orang lain yang dianggap lebih sempurna.
            Untuk itu ada baiknya, perhatikan juga cara berpakaian ketika sedang melamar pekerjaan dan interview di perkantoran. Saran dari adel, cara berpakaian yang harus diperhatikan adalah kenakan pakaian yang membuat kita nyaman.
Sebaiknya, kenakan juga busana yang berkerah dan pilihan warna-warna cerah namun soft atau netral dengan warna yang tidak menyolok. Usahakan juga tidak bermotif kembang-kembang dalam ukuran besar.
Selain itu, sebaiknya cari model baju yang tidak ribet atau tidak terlalu banyak model. Hindari baju yang berenda-renda atau berlipit-lipit sehingga tidak berkesan penuh karena juga akan mempersulit gerak atau langkah kita.
“Cari motif yang polos atau motif garis-garis halus juga bisa digunakan. Jangan terlalu banyak aksesoris dan pakailah sepatu dengan hak yang  tidak terlalu tinggi,” saran dari Adel.
Untuk pelamar pria sama halnya dengan wanita, pilihlah kemeja warna-warna cerah yang soft atau netral dan bisa saja dengan motif garis-garis tipis. Sebaiknya gunakan lengan panjang agak tampak rapi dan celana hitam yang netral. Kenakan sepatu untuk bekerja atau resmi dan bukan sepatu kets atau  sportif . Pilihlah warna hitam yang netral untuk semua baju.
“Jika ingin menggunakan celana warna coklat atau krem juga boleh. Yang penting disesuaikan dengan warna kemejanya supaya senada dan tidak mencolok. Dengan penampilan yang good looking kita sudah satu langkah memberikan  kesan yang impresif bagi yang menginterview kita,” ujar Adel. (ika)
Kiat menjaga penampilan di pekerjaan ala Adel:
-Rencanakan pakaian yang akan kita kenakan pada hari kita akan bekerja, setrika dengan rapi atau tidak terburu-buru memilih pada hari itu. Karena jika kita mengenakan pakaian seadanya, asal-asalan, dan tidak dipersiapkan sebelumnya akan berkesan tidak ada kesiapan untuk bekerja atau tidak sungguh-sungguh.
-Usahakan pakaian yang kita kenakan tidak dipakai lebih dari 1 kali dalam seminggu karena mungkin akan kotor, berbau, dan kurang sedap dipandang jika mengenakan pakaian yang sama terus menerus.
-Rencanakan budget untuk membeli pakaian kerja sedikitnya sebulan sekali sehingga kita tampak fresh dan memengaruhi semangat dalam bekerja.
-Kenakan pakaian kerja baik dari segi motif, corak, warna, dan model.
-Sebaiknya cuci pakaian kerja kita setiap kali setelah dipakai sehingga selalu tampak bersih dan wangi.
-Gunangan parfum atau pewangi dengan aroma yang tidak menyolok
-Dandan yang soft atau untuk siang hari agar penampilan berkesan lebih cerah. (ika)

SEBERAPA PENTINGKAH HIDUPMU???

seberapa pentingkah hidupmu?
untuk orang lain atau untuk dirimu sendiri?
tahukah kamu jika ada beberapa atau  seseorang yang saat ini 
sedang mneunggu dirimu karena mereka atau dia 
tengah membutuhkan pertolonganmu.
tak tahukah kamu jika dirimu sama berharganya dengan seorang presiden?
karena tak harus menjadi presiden, tk harus menjadi pejabat, tak harus mnajdi dokter
tah harus menjadi penegak hukum jika kamu ingin di butuhkan orag lain.
kamu  cukup menjadi dirimu sendiri. 
tinggal niat dan ketulusannmu untuk hidup di dunia menjadi orang yang bermanfaat 
khususnya bagi dirimu sendiri saja...selebihnya untuk orang lain.
kamu akan merasa puas dan bangga jika kamu telah mmebrikan setitik kebahagiaan 
untuk melihat senyuman orang yang kamu tolong.
mudahkan???
 

judul skripsi


1.       1. Analisa Pengaruh Biaya Pengolahan Limbah Produksi Terhadap Perhitungan Pendapatan Perusahaan
2.       2. Pengaruh Akuntansi Penjualan Angsuran Terhadap Pendapatan Dealer Mobil PT. X
3.      3.  Pemanfaatan Leasing Sebagai Salah Satu Alternatif Pembiayaan Non Modal Sendiri
4.      4.  Pengaruh pemberian merek berbahasa asing terhadap persepsi konsumen pada produk minuman kesehatan BGS Jelly (2001)