KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi tugas middle tes ujian tengah semester dalam mata kuliah manajemen strategi yang diberi judul “ PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGI DAN SEJUMLAH MANFAAT YANG DAPAT DIPEROLEHNYA”.
Makalah ini mencoba membahas secara singkat tentang penerapan manajemen strategi, yang pada saat ini perlu diketahui oleh para pelaku bisnis maupun bagi mereka yang ingin terlibat di dalamnya. Bermula dari penggunaan berbagai strategi dalam dunia bisnis yang mencerminkan keinginan para pelaku bisnis untuk mengadopsi proses pembuatan strategi yang lebih terarah dan canggih. Proses strategik tersebut kemudian digabungkan dengan fungsi manajemen yaitu perencanaan, penerapan dan pengawasan dan disebut manajemen strategik.. Manajemen strategi pada prinsipnya adalah suatu metode berpikir yang lebih strategik dalam menghadapi persoalan/masalah yang memerlukan penyelesaian terbaik. Makalah ini juga dilengkapi dengan berbagai manfaat yang diperoleh dari penerapan manajemen strategi.
Penulisan makalah ini tentu tidak akan terselesaikan jika tanpa ada yang membantu penulis. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan makalah ini, di antaranya:
1. Bapak Rahman Heryadi, G.S., selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi.
2. Sahabat-sahabat penulis yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungannya.
3. Serta pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah atau karya tulis penulis selanjutnya.
Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, khusus bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Amin.
Tasikmalaya, april 2010 penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sanngatlah cepat dan membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaanya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan ada pepsodent, close up, ciptadent dan lain-lain. Dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.
Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan (kalau perlu membunuh) para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara strategik karena seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya “On War”, bahwa bisnis adalah sebuah peperangan.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya; berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa penerapan manajemen strategi bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.
Maka, penulis tertarik untuk menulis makalah yang membahas mengenai penerapan manajemen strategi dan manfaat yang diperoleh bagi pihak yang terlibat didalamnya guna bisa memenangkan peperangan dalam persaingan bisnis. Sehingga, makalah ini penulis beri judul “ PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGI DAN SEJUMLAH MANFAAT YANG DAPAT DIPEROLEHNYA”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa perbedaan strategi dengan taktik?
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen strategi?
4. Bagaimana penerapan manajemen strategi dalam perusahaan?
5. Apa pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan?
6. Apa manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/ organisasi?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian strategi
2. Perbedaan strategi dan taktik
3. Pengertian manajemen strategi
4. Penerapan manajemen strategi dalam perusahaan
5. Pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan
6. Manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/organisasi
D. Kegunaan Makalah
Penulisan makalah ini disusun dengan harapan penambahan wawasan dan pengetahuan keilmuan mengenai penerapan manajemen strategi. Serta dari sudut implementasi, makalah ini dapat berguna bagi para pelaku bisnis atau yang terlibat didalamnya dalam proses pembuatan keputusan yang strategik dalam rangka pencapaian tujuan dan keberhasilan perusahaan/organisasi.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan yaitu metode yang proses pengumpulan sumber-sumber pembahasan makalah ini adalah dari buku-buku kepustakaan yang relevan dengan topik makalah ini. Di antaranya, dari buku manajemen strategi dan kebijaksanaan bisnis, manajemen strategik dan sumber-sumber lain yang menunjang seperti website.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Pengertian strategi memiliki beberapa pengertian, seperti yang disebutkan oleh Christensen. Menurutnya, pengertian strategi dapat ditinjau dari beberapa segi di antaranya, dari segi milliter, politik, dan ekonomi. Dari segi militer, strategi adalah penempatan satuan-satuan atau kekuatan-kekuatan tentara di medan perang unutk mengalahkan musuh. Dari segi politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan sari segi ekonomi, strategi adalah alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas.
Sedangkan dilihat secara etimologis kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jendral maka, strategi kalau diartikan dari sudut milliter adalah cara menempatkan pasukan atau menuyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan.
Pengertian strategi ini ternyata belum ada kesatuan difinisi yang dapat diterima oleh berbagai pihak. Karena ada beberapa pakar ahli yang memberikan difinisi yang berbeda walaupun tujuannya adalah sama. Berikut ini adalah pengertian strategi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Ansoff, strategi adalah aturan unutk pembuatan keputusan dan penentuan garis pedoman. Strategi juga disebut konsep bisnis perusahaan.
2. Menurut Uyterhoeven, strategi corporate adalah usaha pencapaian tujuan dengan memberikan arah dan keterikatan perusahaan.
3. Menurut Newman dan Logan, strategi master adalah perencanaan yang melihat ke depan yang dipadukan dalam konsep dasar atau misi perusahaan.
4. Menurut Christensen, strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar rencana-rencana unutk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
5. Menurut Chandler, strategi adalah penentuan dasar goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara bertindak san alokasi sumber-sumber yang diperlukan unutk mencapai tujuan.
6. Menurut Glueck, strategi adalah satu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin agar tujuan perusahaan tercapai.
Dari berbagai macam difinisi strategi perusahaan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan pokok sebagai berikut :
1. Strategi perusahaan adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan unutk mencapai tujuan perusahaan.
2. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan perusahaan, karena lingkungan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat disusun kekuatan strategi perusahaan.
3. Dalam pencapaian tujuan perusahaan terdapat berbagai alternatif strategi yang perlu dipertimbangkan dan harus dipilih.
4. Strategi yang dipilih akan diimplementasikan oleh perusahaan dan akhirnya memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut.
B. Perbedaan Strategi dan Taktik
Banyak orang yang masih bingung atau sulit untuk membedakan antara strategi dan taktik. Perbedaan yang paling mudah antara keduanya adalah saat kita memutuskan apa yang seharusnya kita kerjakan, kita memutuskan sebuah srategi. Sedangkan jika kita memutuskan bagaimana untuk mengerjakan sesuatu itulah yang disebut taktik. Dengan kata lain, seperti yang dikatakan oleh Drucker, strategi adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the thing right).
Menurut Karl von Clauswitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran. Dalam bisnis, taktik merupakan sekumpulan program-program kerja yang dibentuk untuk melengkapi bisnis.
Kesimpulannya, adalah bahwa taktik merupakan penjabaran operasional jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut dapat diterapkan. Sehingga, taktik merupakan bagian dari strategi yaitu kelanjutan setelah strategi diputuskan. Maka, selanjutnya akan dipikirkan taktik untuk pelaksanaan strategi tersebut.
C. Pengertian Manajemen Strategi
Definisi manajeman strategi berkembang luas dan tiap para ahli mencoba membuat definisinya sendiri. Seperti menurut beberapa pendapat di bawah ini:
1. Wahyudi, menurutnya manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari perumusan (formulating), penerapan (implementing), evaluasi (evaluating) dari keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya di masa yang akan datang.
2. Afdon, menurutnya manajemen strategi adalah proses yang berkesinambungan yang dimulai dari perumusan srtategi dilanjutkan dengan pelaksanaannya, kemudiann bergerak ke arah peninjauan dan kembali dan penyempurnaan strategi tersebut dikarenakan kondisi internal dan eksternal organisasi yang berubah.
3. Hunger dan Wheelen, strategic manajement is the set of manajerial and action s that determinat the long term performance of corporation it influedis strategi formulation, strategi implementation and strategy evaluation.
4. Miller, menurutnya strategy manajement is a process that combiness three mayor interrelated activities strategic implementation.
Dari definisi-definisi di atas, pada prinsipnya mereka mengutarakan pengertian yang sama, yaitu mereka menggabungkan pola berfikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan, penerapan, dan pengawasan. Maka, penulis dapat menyimpulkan dua hal yang penting berdasarkan pengertian di atas, yaitu:
1. Manajemen strategic terdiri dari tiga proses:
a. pembuatan strategi yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan kelemanahan perusahan, pengembangan alternaitf-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk di adopsi.
b. Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahuanan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c. Evaluasi/control strategi, mencakup usaha-usaha unutk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-langkah perbaikan jikan diperlukan.
2. Mananjemen strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabunga aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi dan produksi/operasional dari sebuah bisnis. Karena ia mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis.
Strategic selalu memberikan sebuah keuntungan, sehingga jika proses manajemen yang dilakukan oleh perusahaan gagal untk menciptakan keuntungan bagi perusahaan/organisasi maka proses manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategik.
D. Penerapan Manajemen Strategi dalam Perusahaan
Setelah manajemen puncak memilih strategi maka perusahaan mengetahui bagaimana jalan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Menjadi tugas pada pemimpin unit bisnis dan pemimpin kunci dalam sebuah perusahaan unutk mengawasi agar strategi yang tepat tersebut dapat dilaksanakan. Strategi fungsional dan kebijaksanaan jangka pendek dan menengah harus dikembangkan secara konsisten dengan strategi yang telah dipilih dan organisasi unit bisnis maupun perusahaan harus mencerminkan strategi dan tujuan-tujuan perusahaan.
Penerapan strategi adalah penugasan atau penugasan kembali kepada para pemimpin perusahaan, baik pada tingkat corporate maupun tingkat unit bisnis, unutk mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi bersama-sama para karyawan, implementasi strategi juga melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur oraganisasi, ikllim yang mendukung strategi dan membantu tercapainya tujuan-tujuan organisasi.
Penerapan berlangsung dalam suatu aliran kebiasaan. Pertama, strategi dipilih oleh manajemen puncak pada tingkat corporate atau kantor pusat dan manajer tingkat corporate tersebut mengkomunikasikan strategi yang dipilih kepada para manajer tingkat unit bisnis. Selanjutnya, manajer unit bisnis memilih strategi khusus untuk unit bisnisnya dan mengimplemantasikan pada divisi, departemen, dan bagian-bagian yang berada di bawahnya. Untuk perusahaan yang didesantrilasasi, proses penerapan strategi adalah serupa dengan perusahaan yang mempunyai unit-unit bisnis. Pada perusahaan yang mempunyai bisnis tunggal, manajemen puncak langsung mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi pada divisi, departemen, atau bagian di bawahnya. Proses implementasi memerlukan komunikasi yang efektif dan negoisasi-negoisasi di antara semua penyusun strategi atau manajemen puncak yang berhubungan.
Telah dijelaskan pada poin terdahulu bahwa penerapan strategi, meliputi penentuan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
1. Penerapan Kebijaksanaan Fungsional
Strategi menetukan garis besar atau dasar pedoman pokok pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakasanaan (policy). Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Seringkali strategi dinyatakan dalam ukuran-ukuran umum yang interprestasinya dapat berbeda-beda. Pemilihan kebijaksanaan secara hati-hati dapat mempertajam arti strategi dan memedomani keputusan-keputusan khusus dalam suatu arah yang mendukung strategi.
Implemantasi kebijakan fungsional melibatkan dua proses yaitu: menyebarkan sumber-sumber dan pengembangan kebijakan yang mengoperasionalkan strategi.
Penyebaran sumber-sumber adalah keputusan tentang penentuan alokasi sumber-sumber perusahaan yang meliputi uang, fasilits, dan daya manusia kepada divisi-divisi atau departemen-departemen atau unit bisnis. Penyebaran sumber biasanya dikerjakan melalui proses penganggaran.
Apakah penyebaran sumber merupakan proses penting untuk suksesnya strategi? Jawabannya “ya”. Strategi tanpa keputusan tentang penyebaran sumber adalah strategi hanya di atas kertas, strategi tanpa konsekuensi penyebaran sumber atau tanpa memliki sumber adalah bagaikan macan kertas yang tidak mempunyai kekuatan.
Menciptakan kebijaksanaan mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana para manajer subordinasi atau bawahan mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan. Elemen penting dalam menyusun kebijaksanaan adalah kemampuan untuk menjabarkan strategi induk dan substrategi ke dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan yang cocok, dapat dilaksanakan dan tidak hanya baik secara teoretis. Bagi para manajer mereka tidak cukup hanya memutuskan perubahan strategi tetapi lebih penting adalah bagaimana strategi baru tersebut akan dilaksanakan, kapan dilaksanakan, dan bagaimana melaksanakananya secara efisien dan efektif.
Kebijaksanaan minimal yang harus dikembangkan adalah meliputi kunsi keputusan fungsional yaitu; kebijaksanaan pemasaran, kebijaksanaan manajemen produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, logistic, personalia dan keuangan dan akuntansi.
2. Penerapan Kepemimpinan
Penerapan kepemimpinan dalam kaitannya dengan manajemen strategi ini meliputi ;
a. Mengubah kepemimpinan saat sekarang pada tingkatan-tingkatan yang tepat. Yaitu, membuat keyakinan bahwa penyusun strategi yang tepat diberi posisi atau kedudukan yang tepat untuk memilih strategi perusahaan anatar unit bisnis.
b. Memperkuat motivasi para manajer melalui pemberian insentif, misalnya insentif keuangan dan lain-lain. Bagi perusahaan umumnya bermanfaat unutk menguatkan atau mendorong motivasi para penyusun stretegi agar dapat mencapai tujuan-tujuan strategi. Motivasi tersebut dihubungkan dengan pemberian kompensasi pada para penyusun strategi yang mencapai prestasi strategi. Pemberian insentif sebagai kompensasi akan mengarahkan para manajer untuk memiliki motivasi yang tinggi dan saling mendorong satu sama lain.
c. serta melibatkan pengembangan karier para penyusun strategi masa depan. Karena pentingnya kepemimpinan dalam implementasi strategi maka perlu mencurahkan perhaitan yang lebih besar pada pengembangan karier para penyusun strategi. Unutk menjadi penyusun strategi yang sukses, para eksekutif harus memahami keputusan-keputusan fungsional bisnis, khusunya: produksi dan operasi, pemasaran dan keuangan.
Dalam beberapa hal implementasi kepemimpinan dihubungkan dengan memperteemukan secara efektif antara penyusun dengan strategi. Hai ini melibatkan pemeriksaan terhadap kemampuan, pengalaman, pendidikan, personalitas dan gaya manajer para penyusun strategi. Ini juga melibatkan perancangan system kompensasi insentif para eksekutif puncak dan rencana pengmbangan karier sesuai dengan strategi yang dipilih.
3. Penerapan Organisasional
Tahap terakhir penerapan atau implementasi strategi adalah impelemantasi organisasional. Untuk mengimplementasikan strategi memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan strategi tersebut. Oleh karena itu, manajer puncak harus menyesuaikan struktur organisasi yang dimilikinya dengan strategi yang dipilih.
Organisasi adalah pembagian pekerjaan di antara kelompok-kelompok atau individu-individu dan meyakinkan bahwa subbagain-bagian tersebut dihubungkan bersama-sama unutk menjamin bahwa mereka bekerjasama unutk menjamin bahwa mereka akan bekerja bersama-sama secara efektif.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi organisasional. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa jika strategi diimpementasikan secara wajar dengan struktur organisasi yang tepat maka perusahaan lebih efektif. Misalnya penelitian Chandler menyatakan bahwa jika perusahaan menggeser strateginya kea rah bentuk divisional. Dorongan unutk menggeser tersebut datang dari lingkungan perusahaan. Peneliti lainnya menyimpulkan bahwa masalah-masalah organisasi timbul dari ketidakmampuan organisasi unutk beradaptasi terhadap perubahan strategi.
Struktur organisasi apa yang cocok dengan strategi yang dipilih? Unutk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengenal berbagai struktur organisasi terlebih dahulu. Struktur organisasi telah banyak berubah, organisasi pada perusahaan kecil atau primitive hanya terdiri dari “boss” atau atasan dan para karyawan. Struktur organisasi terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan bertambahnya jumlah karyawan, sehingga timbul srtuktur organisasi fungsional. Jika perusahaan semakin bertumbuh dengan memperluas berbagai bidang bisnis maka struktur organisasi mengarah pada organisasi divisional. Perusahaan yang bisnisnya dalam bentuk proyek-proyek besar mendorong digunakannya sruktur organisasi matrik.
E. Pentingnya Penerapan Strategi bagi Perusahaan
Banyak sekali arti penting dan manfaat mempelajari strategi perusahaan, antara lain:
1. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat.
2. Strategi dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan dengan jelas kepada semua karyawan. Dengan tujuan dan arah masa depan yang jelas, bermanfaat pada semua karyawan untuk :
a. Mengetahui apa yang diharapkan karyawan dan kemana arah tujuan perusahaan
b. Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif mengarahkan pada karyawan unutk mengikutinya.
c. Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen dalam mencapai tujuan
d. Manjamin adanya dasar pengendalian mananjemen dan evaluasi
e. Manjamin para eksekutif puncak mempunyai kesatuan dan opini atas masalah strategi dan tindakan-tindakan.
3. Pada saat ini, strategi banyak dipraktekkan di dalam industri karena membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
4. Strategi adalah kacamata yang bermanfaat unutk memonitor apa yang dikerjakan dan terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan perusahaan atau malahan mengarah kepada kegagalan.
5. Memberikan informasi kepada manajmen puncak di dalam merumuskan tujuan akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya.
6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-praktek manajer.
7. Perusahaan menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.
F. Manfaat Penerapan Manajemen Strategi bagi Perusahaan
Dengan menggunakan manajemen strategic sebagai suatu keerangka kerja (frame work) unutk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer diajak unutk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternative yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajeman strategik, yaitu :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berfikir strategik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya; berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa penerapan manajemen strategi bagi perusahaan sangat bermanfaat bagi kemakmuran jangka panjang perusahaan yang berbenturan dengan kondisi lingkungan persaingan yang semakin ketat. Dengan menggunakan manajemen strategic sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer diajak untuk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatife yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
B. Saran
Perusahaan sekarang harus mulai merubah tujuan dari penggunaan system informasinya sesuai dengan perkembangan teknologi yang baru. Karena perubahan system ini perlu untuk mendukung pencapaian “keunggulan bersaing” agar perusahaan dapat siap untuk memasuki dan menjalankan bisnisnya di era globalisasi dan bersaing dengan perusahaan asing lainnya. Sebab penerapan strategi jika tanpa penggunaan informasi seperti disebutkan di atas, layaknya strategi hanya di atas kertas, strategi tanpa informasi bagaikan macan kertas yang tidak mempunyai kekuatan.
DAFTAR PUSTAKA
Saladi, Djaslim H.. (1999). Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Linda Karya : Bandung.
Supriyono. (1985). Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
Wahyudi S. Agustinus. (1996). Manajemen Strategik. Binarupa Aksara : Medio.
makasih y sangat bermanfaat..............
BalasHapusterima kasih yaa
BalasHapuskamu sangat membantu....
hahahaha
i love you!!
thx..
BalasHapusyo ngono lo ada kesimpulan dan sarane..
informasi yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat, terima kasih..
BalasHapusBagi teman-tema yang ingin menambah wawasan seputar bisnis beserta tata kelola-nya agar lebih praktis, silahkan kunjungi https://ahlikeuangan.com